Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Realisasi Ekspor Tiga Kali Lipat, Mentan SYL Lepas Ekspor Peternakan dari Jawa Timur

Realisasi Ekspor Tiga Kali Lipat, Mentan SYL Lepas Ekspor Peternakan dari Jawa Timur Kredit Foto: Kementan

Dorong Pelaku Usaha Percepat Ekspor

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menyebutkan volume ekspor peternakan pada 2018 sebesar US$640,17 juta setara Rp9,05 triliun atau meningkat 2,42% dibanding tahun 2017 yang sebesar US$625,14 juta setara Rp8,83 triliun. Melansir data Statistik Peternakan tahun 2018, populasi ayam ras pedaging (broiler) mencapai 3,14 miliar ekor, ayam ras petelur (layer) mencapai 261,93 juta ekor, dan ayam bukan ras (buras) mencapai 300,98 juta ekor. 

"Karena itu, kegiatan ekspor seperti ini harus terus didorong sehingga lonjakan ekspor harus tiga kali lipat dari kondisi ekspor saat ini," ujar Ketut.

Baca Juga: Miliki Potensi Besar, Mentan SYL Dorong Sulbar Bisa Ekspor Langsung

Ketut menuturkan, Kementan terus mendorong pelaku usaha perunggasan untuk melakukan industrialisasi perunggasan nasional. Tujuannya adalah agar mampu melakukan ekspor dan bersaing di perdagangan global.

"Momen pelepasan ekspor komoditas peternakan ini dapat memotivasi pelaku usaha lain dalam berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan lainnya melalui peningkatan kualitas produksi dan promosi ke negara lain," tuturnya.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Ito Sumardi, menjelaskan nilai nominal ekspor hari ini merupakan bagian dari ekspor selama tahun 2019 sebesar Rp506,200 miliar. PT Japfa senantiasa berkomitmen mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan protein hewani di dalam negeri maupun meningkatkan ekspor sesuai dengan harapan Presiden Jokowi. Selain itu, juga memberdayakan peran serta masyarakat baik dalam bentuk kemitraan maupun bekerja sama dalam bentuk usaha mandiri.

"Kegiatan ekspor hari ini merupakan wujud komitmen untuk meningkatkan ekspor. Meskipun dihadapkan berbagai kendalai teknis, kami selalu konsisten mematuhi segala ketentuan dan kebijakan pemerintah di bidang pertanian maupun perdagangan," katanya.

Terkait kebijakan pemerintah saat ini, Ito menegaskan pihaknya siap berkontribusi secara optimal di dalam pelaksanaanya guna meningkatkan ekspor pangan Indonesia yang mampu berdaya saing dengan negara-negara lain. Namun demikian, unsur utama dalam keberhasilan ekspor yakni harga yang kompetitif, kebutuhan lasar luar negeri yang memadai, kualitas dan ketersediaan produk, tentu sangat tergantung dari ketersediaan bahan baku utama dan kebijakan pemerintah.

"Kondisi memburuknya harga ayam hidup antara lain disebabkan oleh over supply akan dapat dikonversikan sebagai produk ekspor dengan difasilitasi oleh kementerian terkait," sebutnya.

"Kami yakin dan percaya, melalui Kabinet Indonesia Maju saat ini akan memperhatikan faktor-faktor yang menjadi kendala kurang optimalnya ekspor pangan saat ini dan memberikan solusi yang komprehensif sehingga harapan Bapak Presiden Jokowi untuk meningkatkan ekspor secara signifikan terwujud," tutup Ito.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: