Tel Aviv selama ini telah menyerang negara-negara tetangganya dengan klaim mencegah mereka memperoleh senjata nuklir. Pada Juni 1981, Tel Aviv meluncurkan operasi militer dengan sandi "Operation Opera", di mana jet-jet tempur Israel menghancurkan reaktor nuklir Irak yang sedang dibangun tidak jauh dari Baghdad. Tel Aviv mengklaim telah bertindak membela diri untuk mencegah pemerintah Saddam Hussein memproduksi senjata nuklir.
Setelah Operation Opera, Tel Aviv memprakarsai apa yang disebut doktrin mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, yang menyarankan bahwa serangan itu bukan anomali dan bahwa pemerintah Israel di masa depan harus melanjutkan praktik serangan pencegahan dan serangan udara terhadap negara tetangga yang berupaya mendapatkan senjata pemusnah massal.
Israel, yang secara rutin menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir, secara luas diyakini berada di belakang serangan siber worm Stuxnet 2010 terhadap komputer Iran yang menyebabkan penghancuran beberapa sentrifugal di pabrik nuklir Natanz. Tidak ada entitas yang secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber yang merusak tersebut.
Angkatan Udara Israel juga telah melakukan banyak serangan udara terhadap objek-objek di Suriah, mengklaim menargetkan pasukan dan senjata Iran. Menurut Tel Aviv, Teheran menyediakan senjata ke Damaskus sebagai alat untuk menyerang Israel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti