2020 Risiko Cloud dan Supply Chain Makin Tinggi, Bisnis Wajib Lakukan Ini
Trend Micro Incorporated, penyedia solusi keamanan siber, belum lama ini merilis laporan prediksi untuk 2020. Diungkapkan bahwa organisasi akan menghadapi risiko yang semakin besar dari penggunaan cloud dan manajemen supply chain.
Semakin berkembangnya cloud dan DevOps dinilai akan terus mendorong perubahan bisnis dengan membuka seluruh lapisan perusahaan, mulai dari perusahaan ke manufaktur hingga risiko pihak ketiga.
"Kita akan memasuki era baru di mana organisasi dari semua industri dan ukuran akan semakin bergantung pada perangkat lunak pihak ketiga, open-source, dan praktik kerja modern untuk mendorong inovasi digital dan pertumbuhan yang mereka inginkan," kata Laksana Budiwiyono, Country Manager Trend Micro Indonesia.
Baca Juga: Ancaman Serangan Siber Makin Gencar, Ini yang Harus Dilakukan
Para ahli di Trend Micro memperkirakan pertumbuhan dan perubahan yang cepat ini akan membawa risiko baru akan serangan bagi manajemen supply chain.
"Dari penggunaan cloud hingga jaringan rumah, para pemimimpin di bagian informasi teknologi perlu menilai kembali risiko siber dan strategi keamanan IT perusahaan di 2020," saran Laksana.
Para hacker, kata dia, akan semakin mengejar data perusahaan yang tersimpan di cloud melalui serangan injeksi kode seperti deserialization bugs, skrip lintas situs, dan injeksi SQL. Mereka akan menargetkan penyedia cloud secara langsung atau bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan ini.
Faktanya, meningkatnya penggunaan kode dari pihak ketiga oleh organisasi yang menggunakan DevOps akan meningkatkan risiko bisnis pada 2020 dan selanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: