Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin Nyatakan Korban Pembunuhan di Berlin adalah Pembunuh

Putin Nyatakan Korban Pembunuhan di Berlin adalah Pembunuh Kredit Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin
Warta Ekonomi, Paris -

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan pria Georgia yang dibunuh di Berlin pada Agustus adalah pembunuh yang terlibat aksi berdarah di tanah Rusia. Putin menuturkan, Moskow telah meminta agar dia diekstradisi ke Rusia tapi permintaan itu tak diindahkan.

Saat konferensi pers di Paris, Putin ditanya apakah Rusia akan merespons pengusiran dua diplomat Rusia oleh Jerman terkait pembunuhan terhadap pria Georgia itu, dia pun menjawab, "Ada hukum tak tertulis dalam kasus semacam itu: Anda usir diplomat kami, kami usir diplomat Anda."

Kejaksaan Jerman menuduh warga Rusia atau Chechen terlibat dalam pembunuhan pria di taman Berlin pada Agustus itu. Rusia menyangkal terlibat dalam kasus itu dan menyatakan siap membalas langkah tak bersahabat oleh Jerman itu.

Baca Juga: Bahas Hal Ini, Putin Bertemu Zelenskiy Pertama Kali

Jerman menyatakan pihaknya telah mengusir dua pegawai Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia sebagai bentuk protes terhadap Moskow yang kurang bekerja sama dalam investigasi kasus pembunuhan itu. Pengusiran ini memanaskan ketegangan antara Rusia dan Jerman serta negara Barat lainnya setelah tahun lalu mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya diracun di Inggris.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan dia telah meminta Putin agar Rusia memberikan informasi untuk investigasi itu. Putin menjelaskan bahwa pria itu berada di pihak separatis anti-Moskow di wilayah Kaukasus utara yang mayoritas Muslim.

"Dia orang kejam dan haus darah. Dalam salah satu serangan yang dia terlibat, dia membunuh 98 orang. Dia salah satu dalang ledakan di metro Moskow," kata Putin tanpa memberikan bukti keterlibatannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: