Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Su-35 Rusia Gagalkan Serangan Israel di Suriah

Su-35 Rusia Gagalkan Serangan Israel di Suriah Kredit Foto: En.wikipedia.org
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Dua pesawat jet tempur Su-35 Rusia dilaporkan telah menggagalkan serangan udara Israel di pangkalan udara T-4 di Suriah selatan pada Sabtu pekan lalu. Aksi dua jet tempur itu membuat pesawat tempur Israel kembali ke pangkalannya.

Situs penerbangan militer Rusia, Avia.pro, pada hari Senin melaporkan misi sepasang Su-35 tersebut. Serangan Israel, kata laporan itu, telah direncanakan terhadap pengiriman senjata canggih dari Iran ke pangkalan udara T-4, yang mencakup sistem pertahanan udara.

Sampai sekarang, lokasi penempatan sistem pertahanan udara itu tidak diketahui. Namun, karena sebagian besar serangan udara yang dikaitkan dengan Israel telah terjadi di pinggiran Damaskus—di daerah bandara internasional—atau di perbatasan Suriah-Iran, laporan itu mengatakan tidak dapat disangkal bahwa sistem pertahanan buatan Iran sekarang terletak di kedua area tersebut.

Baca Juga: Tunggu Jadwal Pengiriman, Rusia Sudah Siap Kirim 11 Jet Tempur Su-35 ke Indonesia

Laporan yang dilansir media Israel, Ynet, Selasa (10/12/2019), lebih lanjut dikatakan bahwa sistem pertahanan Iran yang dikirim memiliki kemampuan jangkauan tembakan misil jarak menengah hingga jarak jauh.

Laporan itu muncul sehubungan dengan pengiriman senjata tambahan pada hari Minggu dari Teheran ke T-4. Sehari sebelumnya, pesawat Boeing 747 Iran yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga tiba di Damaskus dari Teheran.

Di masa lalu, pesawat serupa—yang saat ini sedang dalam perbaikan—telah mentransfer peralatan tempur ke proksi Iran yang berpusat di Lebanon, yakni Hizbullah. Israel sendiri dilaporkan telah beberapa kali menyerang pengiriman senjata Iran setelah tiba di Suriah. Menurut sumber-sumber yang dikutip Ynet, pangkalan udara T-4 menyimpan suku cadang drone buatan Iran dan digunakan sebagai titik transit pengiriman senjata ke Hizbullah di Lebanon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: