Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Thohir Bikin Garuda Berbenah, Kebijakan Aneh Bin Ajaib Ala Ari Askhara Musnah!

Erick Thohir Bikin Garuda Berbenah, Kebijakan Aneh Bin Ajaib Ala Ari Askhara Musnah! I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Dirut Garuda Indonesia. | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tangan dingin Menteri BUMN, Erick Thohir, mampu menggulingkan Ari Askhara dari jabatannya sebagai Direktur Utama (dirut) PT Garuda Indoensia Tbk (GIAA). Siapa sangka, bersama dengan lengsernya Ari Askhara, berbagai sisi kelam yang selama ini tersimpan rapi dalam tubuh Garuda akhirnya terbuka satu per satu ke publik. 

Yang lebih menarik adalah, banyak pihak yang menyambut gembira pemecatan Ari Askhara dari maskapai pelat merah itu, salah satunya ialah Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi). Bagaimana tidak, selama masa kepemimpinan Ari Askhara, Ikagi menilai ada banyak sekali kerusakan yang timbul dari kebijakan-kebijakan tidak manusiawi dari seorang Ari Askhara.

Baca Juga: Pak Erick Lakukan Ini, Skandal Garuda Kelar Dah!

"Banyak karyawan bersyukur, bahagia karena selama beliau (Ari Askhara) memimpin, banyak sekali kerusakan di Garuda Indonesia. Beberapa bulan beliau menjabat, banyak kebijakan yang merugikan," jelas Sekretaris Jendral Ikagi, Jacqueline, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Namun, semua itu seakan terbayar lunas setelah Ari Askhara lengser. Berbagai kebijakan tak manusiawi itu pun ikut dimusnahkan. Berikut adalah beberapa kebijakan Ari Askhara yang dihapus pascapemecatan.

Mutasi Tanpa Sebab yang Jelas

Awak kabin Garuda sering dihadapkan pada kebijakan mutasi (pemindahan lokasi kerja) tanpa aturan dan sebab yang jelas. Hanya karena melakukan suatu kesalahan sepele, manajemen Garuda dapat seenaknya memutasi awak kabin ke daerah-daerah sepi penerbangan. Alhasil, banyak di antara mereka hanya dapat mengandalkan gaji pokok yang jumlahnya tak seberapa besar.

Baca Juga: Bongkar!! Skandal Ari Askhara Pintu Masuk Bongkar Modus Penyelundupan Lainnya!

"Lakukan kesalahan sedikit langsung dipindahkan ke Papua. Kemudian kesalahan yang seharusnya masuk dalam pembinaan, tiba-tiba di-grounded, tidak boleh terbang," keluh Jacqueline.

Jam kerja tidak wajar

Selain perihal mutasi, awak kabin Garuda juga meresahkan kebijakan Ari Askhara perihal jam kerja yang di luar batas kewajaran. Jacqueline mengatakan, tidak jarang awak kabin harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kelelahan setelah bekerja selama belasan jam nonstop dalam sehari ketika melakukan pelayanan untuk rute Jakarta-Sydney.

Baca Juga: Harusnya Ari Askhara Dipecat dari Dulu, Ini Malah Dilindungi Rini Soemarno!

Tak hanya itu, awak kabin juga dipaksa untuk melakukan perjalanan pergi pulang (PP) ketika melakukan penerbangan jarak jauh yang memakan waktu hingga lebih dari 18 jam.

"Kami manusia, bukan robot. Sebaliknya kami dilakukan seperti manusia, harus tidur," sambungnya.

Perlakuan yang timpang terhadap pegawai

Ari Askhara dikenal sebagai pemimpin dengan kebijakan yang bersifat diskriminatif. Ketimpangan kesejahteraan pegawai dirasakan betul oleh para pegawai Garuda, khususnya untuk posisi pilot, pegawai darat, dan awak kabin. Ari Askhara tak segan mengeluarkan kebijakan yang menindas awak kabin, khsusunya dalam hal pendapatan. 

"Kita diperas, tapi yang lain nggak diperas sama dia (Ari Askhara). Yang sekarang ini malah dimanjakan," jelas Ikagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: