"Demokrat juga berharap pemerintah memiliki kebijakan yang efektif dan lebih agresif bagi pencari kerja kaum milenial. Meskipun sektor pertanian, industri dan jasa tetap menjadi tulang punggung ekonomi nasional, Indonesia juga memasuki era baru. Ekonomi baru atau ekonomi digital telah menjadi bagian dari ekonomi kita. Karenanya, pendidikan dan pelatihan bagi kaum milenial ke depan harus dilakukan secara serius," ujarnya.
Isu ketiga adalah berkaitan dengan daya beli dan perlindungan sosial untuk masyarakat. Lemahnya daya beli masyarakat, kata SBY, memang nyata, terutama pada masyarakat berpenghasilan rendah dan kaum tidak mampu. Penurunan daya beli ini juga ditandai oleh perlambatan penjualan retail, dan perlambatan konsumsi makanan.
"Ada 2 cara untuk meningkatkan penghasilan dan daya beli rakyat. Pertama melalui mekanisme ekonomi, yaitu dengan meningkatkan pertumbuhan dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Yang kedua, bagi mereka yang benar-benar mengalami kesulitan dalam kehidupan rumah tangganya, pemerintah perlu memberikan bantuan. Inilah yang disebut dengan perlindungan sosial," ujarnya.
Isu ekonomi yang keempat adalah berkaitan dengan kebijakan fiskal, termasuk utang negara, Demokrat mengingatkan agar pengelolaan fiskal dan penambahan utang baru ini benar-benar cermat dan tepat. Menambah utang baru, kata SBY, tentu bukan satu-satunya solusi, selain itu, memberikan beban kepada rakyat untuk menambah penerimaan negara juga tidak bijaksana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti