Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Atasi Sunting dan Anemia, Bulog Siapkan Beras Fortifikasi

Atasi Sunting dan Anemia, Bulog Siapkan Beras Fortifikasi Kredit Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perum Bulog menginisiasi rencana aksi pemerintah pusat dan daerah dalam pemanfaatan beras bervitamin guna percepatan pencegahan dan penanganan stunting serta anemia. Bulog mengadakan sebuah seminar.

Seminar ini dibuka dengan welcome speech oleh Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Gatot Trihargo, dan dilanjutkan keynote speech oleh Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Kirana Pritasari. Hadir sebagai narasumber dalam seminar ini yaitu Hasto Wardoyo-Kepala BKKBN, Andi ZA Dulung-Dirjen PFM Kemensos, Anang Noegroho Setyo Moeljono-Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas, Thariq Modanggu-Wakil Bupati Gorontalo Utara, dan  Imam Subowo-Direktur PBI Perum Bulog.

Baca Juga: Buang 20 Ribu Ton Beras, Bulog Lakukan Kejahatan Terhadap Negara

Seminar ini juga dihadiri oleh 350 orang peserta perwakilan dari kementerian dan pemerintah daerah. Setiap pemerintah daerah langsung dihadiri oleh sekretaris daerahnya masing-masing. Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Gatot Trihargo, menyampaikan bahwa Perum Bulog siap bekerja sama dengan semua pihak, baik dengan pemerintah pusat maupun daerah yang memiliki tujuan yang sama untuk peyediaan tambahan gizi bagi masyarakat. Juga, dengan konsumen di setiap lini untuk penyediaan pangan sehat bergizi.

"Beras fortifikasi diharapkan dapat menjadi jembatan integrasi kebijakan antarprogram pemerintah sehingga dapat mengurangi serta menangani prevalensi stunting dan anemia di Indonesia melalui integrasi dengan program BPNT, pengelolaan CBP, serta program pangan lainnya," jelas Gatot dalam keterangan yang diterima, Rabu (11/12/2019).

"Dengan integrasi kebijakan, diharapkan dapat menghasilkan SDM berkualitas dan mampu menjadi motor penggerak pembangunan bangsa yang kreatif, produktif, dan berdaya saing tinggi," tambahnya.

Fortifikasi pangan di Indonesia bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1986, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah berhasil mengatasi masalah penyakit gondok melalui kebijakan yang mewajibkan fortifikasi garam dengan iodium.

Pada tahun 2003, pemerintah juga telah mewajibkan fortifikasi tepung terigu dengan enam jenis vitamin dan mineral. Fortifikasi minyak goreng dengan vitamin A juga sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu dan sedang dalam proses untuk diwajibkan. 

"Oleh karena itu, terkait dengan tugas Bulog untuk mendukung program pemerintah dalam intervensi gizi sensitif melalui peningkatan akses pangan bergizi, Bulog telah berinovasi dengan menyiapkan beras fortifikasi yang salah satunya dapat disalurkan kepada masyarakat berpendapatan rendah dengan harapan dapat makin berdaya ungkit untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat," ungkap Gatot.

Beras fortifikasi atau beras bervitamin yang akan disalurkan oleh Bulog merupakan beras sehat yang diperkaya dengan beberapa mikronutrien seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, zat besi, dan seng (Zn).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: