Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Seperempat Jumlah Babi di Dunia Musnah Gara-gara Virus Ini

Waduh! Seperempat Jumlah Babi di Dunia Musnah Gara-gara Virus Ini Kredit Foto: Istimewa

Harga semua daging diperkirakan naik

Dampak berkurangnya pasokan daging babi membuat harga daging ternak lainnya diperkirakan juga akan mengalami kenaikan.

Pengamat Simon Quilty menjelaskan sulitnya mengisi kekurangan pasokan daging dunia akibat musnahnya 250 juta ekor babi. Konsumsen di China yang kesulitan mendapatkan daging babi kini beralih ke daging ayam, domba, dan sapi.

Quilty memperkirakan, meskipun virus ASF belum masuk ke Australia, tapi konsekuensinya pada harga komoditas ini sudah mulai terasa.

"Harga daging di dunia sedang meningkat khususnya daging sapi tanpa lemak telah naik 40 persen dalam tiga bulan terakhir," jelasnya.

Baca Juga: Antisipasi Penyakit Demam Babi Afrika, Kementan Siapkan Kebijakan Strategis

"Kenaikan ini akan berkelanjutan hingga lima tahun ke depan. Pasalnya, sulit untuk mengisi musnahnya sekitar 250 juta ekor babi sejauh ini (akibat virus ASF)," kata Quilty lagi.

Bagi pemilik restoran seperti Andy Yu, yang diperlukan ada solusi cepat. "Saya berharap bisa normal kembali. Sehingga warga China bisa makan lebih banyak babi," ujarnya.

Harga menu makanan favorit China seperti babi rebus diperkirakan akan mengalami kenaikan.

Biro Pertanian dan Sumberdaya Ekonomi Australia (ABARES) menyatakan wabah baru penyakit AFS diketahui telah terjadi di Vietnam. Selain itu disebutkan bahwa ada "laporan yang belum dikonfirmasi tentang kematian babi secara massal di Indonesia".

"Berkurangnya pasokan protein kemungkinan berlangsung beberapa tahun dan telah menyebabkan kenaikan harga daging," kata ABARES dalam laporan akhir tahun.

"Harga-harga ternak Australia seperti sapi, domba, babi dan kambing diperkirakan akan naik di tahun-tahun mendatang, sebagian karena permintaan ekspor dari negara Asia yang terkena dampak wabah AFS," tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: