Masih Ada Penindasan Muslim Uighur di China, Ini Sikap Indonesia
Indonesia mengaku prihatin mengenai laporan bahwa masih adanya penindasan terhadap minoritas Muslim Uighur di China. Meski demikian, Indonesia tetap mengedepankan mekanisme dialog dengan China mengenai hal ini.
"Posisi kita, seperti yang sudah disampaikan berkali-kali, bahwa prinsipnya kita memiliki keprihatinan, tapi kita juga mengedepankan mekanisme konsultasi dan diskusi dengan China," ucap Subdir Hak Sipil dan Politik, Dirham dan kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Indonesia, Indah Nuria Savitri.
Baca Juga: Semua Tahanan Uighur Sudah 'Lulus' Sebelum Dibawa ke Kamp Penahanan, China Menegaskan
"China memiliki mekanisme internal dan itu kita hargai, kita dorong mereka untuk menyelesaikan isu ini. China juga kan sudah banyak melakukan konsolidasi, menyampaikan informasi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di sana dan itu kita hargai sebagai upaya China untuk membuka diri dan Indonesia percaya China memiliki kapasitas untuk menyelesaikan isu internal mereka," sambungnya.
Saat ditanya mengenai adanya laporan soal penindasan tersebut, Indah menyatakan Indonesia juga turut mendapat pengaduan mengenai banyak hal dalam isu ini. "Tapi, posisi Indonesia tetap mengedepankan apa yang sudah dilakukan pemerintah (China) itu sendiri. China memiliki kewajiban untuk menyelesaikan isunya," ujarnya.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai apakah Indonesia menolak atau mengamini laporan tersebut. Indah mengatakan bahwa dalam hal ini Indonesia tidak dalam posisi membantah, dan tidak dalam posisi menerima.
"Kita mencatat ada dinamika mengenai isu ini. Tapi, tetap penyelesaian mekanisme internal harus dihormati dan China sudah melakukan itu. Kita tinggal tunggu bagaimana perkembangannya," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: