Baik Betul! Rusia-China Lagi Kompak buat Ajukan Pencabutan Sanksi Korut, AS Jangan Marah Ya!
Rusia dan China telah lama mengatakan DK PBB harus memberikan penghargaan kepada Pyongyang setelah pemimpin negara itu, Kim Jong-un, berjanji pada 2018 untuk bekerja sama menuju denuklirisasi.
Rancangan resolusi itu diedarkan ke DK PBB oleh Rusia dan China, mengatakan sanksi akan dihentikan dengan maksud meningkatkan mata pencaharian penduduk sipil.
Pyongyang terkenal karena membangun patung-patung besar bergaya sosialis, yang diekspor terutama ke negara-negara Afrika. Beberapa analis memperkirakan bahwa Korut telah menghasilkan puluhan juta dolar dengan menjual patung-patung semacam itu.
Baca Juga: Jangan Kaget, Akhir 2019 Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik 'Kebal' yang Tembus Atmosfer Bumi
Negara itu juga menghasilkan jutaan dolar dari makanan laut. Seorang diplomat PBB pada 2017 mengatakan bahwa Korut diperkirakan akan memperoleh sekitar USD 295 juta dari ekspor makanan laut pada tahun itu.
Tekstil adalah ekspor terbesar kedua Korut setelah batubara dan mineral lainnya pada 2016, dengan total USD752 juta, menurut data dari Badan Promosi Perdagangan Investasi Korea (KOTRA). Menurut data bea cukai China hampir 80 persen ekspor tekstil Korut dikirim ke negara itu.
Upah pekerja yang dikirim ke luar negeri juga menyediakan mata uang asing untuk pemerintah Pyongyang. Seorang penyelidik hak asasi manusia PBB mengatakan pada 2015 bahwa Korut memaksa lebih dari 50.000 orang bekerja di luar negeri, terutama di Rusia dan China, menghasilkan antara USD1,2 miliar dan USD2,3 miliar per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: