Semua restoran McDonald's di Peru ditutup selama dua hari untuk menghormati dua karyawan restoran cepat saji itu yang tewas tersetrum di salah satu cabang di Lima. Alexandra Porras Inga (19) dan Gabriel Campos Zapata (18) dilaporkan tewas saat membersihkan dapur pada jam kerja malam.
The New York Times via BBC, Rabu (18/12/2019) melaporkan mereka tewas akibat tersetrum kabel yang longgar. Polisi mengatakan Porras Inga tersetrum listrik dari mesin minuman dan Campos Zapata tersetrum saat membantu rekannya.
Layanan darurat kota itu menemukan kedua remaja tewas di cabang McDonald's di daerah Pueblo Libre, Lima. Kantor kejaksaan umum Peru telah membuka penyelidikan.
Baca Juga: Segini Pendapatan McDonald's, Starbucks, dan KFC, Siapa Paling Besar?
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan memeang lisensi McDonald's di Peru, Arcos Dorados, mengatakan itu berbagi "kesedihan yang luar biasa dari keluarga yang terkena dampak", dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menetapkan apa yang terjadi.
Para pengunjuk rasa berkumpul di Lima untuk menuntut peningkatan keamanan tempat kerja. Di media sosial, banyak anak muda berbagi cerita tentang kondisi kerja mereka yang berbahaya, menyoroti masalah nasional.
McDonald's dapat didenda 189.000 sol (sekira Rp783 juta) jika otoritas keselamatan kerja Peru, Sunafil, mendapati cabang restoran tersebut bertanggung jawab atas kematian dua pemuda.
The Guardian mengutip Silvia Cáceres, menteri tenaga kerja Peru, yang mengatakan, "Jika hak-hak kaum muda ini dilanggar, kami akan memproses sanksi, meskipun uang itu tidak penting karena nyawa tidak ada harganya."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: