Staf Khusus Menteri Pertahanan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar, mengatakan bahwa informasi yang beredar viral mengenai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditekan oleh otoritas China untuk membeli Alutsista asal Negeri Tirai Bambu itu, tidak benar.
"Hoaks broadcast-broadcast (pesan berantai), tidak ada perjanjian pembelian pesawat tempur dengan China. Pak Prabowo tentu tidak pernah bisa ditekan oleh siapa pun," kata Dahnil Anzar, Kamis (19/12/2019).
Baca Juga: Kunjungi China, Prabowo Bahas Militer. Indonesia-China Harus...
Kendati begitu, Dahnil membenarkan Prabowo tengah melakukan kunjungan dinas ke China sejak Senin kemarin. Ia juga membenarkan kunjungan ini untuk membicarakan kelanjutan kerja sama pertahanan antara kedua negara.
"Pak Prabowo kunjungan kehormatan saja dan bicara kerja sama pertahanan Indonesia-China," kata Dahnil.
Sebelumnya, beredar viral bahwa Prabowo mendapatkan tekanan untuk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan China.
Dalam pesan berantai itu juga dikatakan, yang menjadi masalah, padahal pesawat sejenis dari Rusia jauh lebih bagus dan harga terjangkau. Sementara itu, China menjual pesawat tempur, tetapi kode penggunaan peluru tetap dikendalikan oleh pihak mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum