Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prancis Siap Kirim Kapal Perang ke Teluk Arab, Katanya Patroli buat Amankan...

Prancis Siap Kirim Kapal Perang ke Teluk Arab, Katanya Patroli buat Amankan... Kredit Foto: Reuters/Christopher Pike
Warta Ekonomi, Paris -

Militer Prancis memastikan pengiriman kapal perang untuk memimpin patroli Eropa di wilayah Teluk Persia atau Teluk Arab dimulai tahun depan. Operasi itu untuk menjamin keamanan kapal-kapal tanker minyak dan kargo di wilayah yang marak terjadi serangan pada tahun ini.

Keputusan pengiriman kapal perang itu disampaikan pihak angkatan bersenjata Prancis pada hari Kamis (19/12/2019).

Pemerintah Prancis telah mendorong untuk membuat alternatif patroli keamanan Eropa di Selat Hormuz, Teluk Persia, setelah enggan mengambil bagian dalam patroli koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Sanofi Prancis Akuisisi Synthorx Seharga US$2,5 Miliar, Tunai!

Prancis dan negara-negara lain termasuk Jerman telah khawatir bahwa bergabung dengan misi AS akan mengirim pesan yang salah pada saat meningkatnya gesekan antara Washington dan Teheran. Beberapa negara Eropa yang terlibat perjanjian nuklir dengan Iran tahun 2015 sedang berusaha menyelamatkan perjanjian itu setelah Amerika Serikat menarik diri pada tahun 2018.

"Fregat Courbet akan mengambil bagian dalam prakarsa keamanan maritim Eropa mulai awal tahun depan," kata Wakil Juru Bicara Angkatan Bersenjata Prancis, Brigadir Jenderal Anne-Cecile Ortemann, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/12/2019).

Tahun ini situasi di Teluk semakin akut ketika Amerika Serikat memindahkan lebih banyak aset tempurnya di sana untuk melawan ancaman Iran.

Pada Mei dan Juni, beberapa serangan terjadi terhadap kapal-kapal tanker minyak internasional, termasuk kapal tanker minyak Arab Saudi, di perairan Teluk Arab. AS menuduh Iran terlibat dalam serangkaian serangan itu, namun Teheran membantahnya.

Baca Juga: Prancis Terancam Kacau Imbas Jutaan Pekerja Protes Reformasi soal...

Pada bulan Juli, pasukan Iran menangkap sebuah kapal tanker minyak Inggris di perairan Teluk Persia setelah marinir Inggris menangkap sebuah kapal tanker minyak Iran di Selat Gibraltar. Kedua kapal kemudian dibebaskan.

Prancis mengatakan bahwa sekitar 10 negara Eropa dan non-Eropa akan bergabung dengan misinya, sambil menunggu persetujuan parlemen. Prancis akan menggunakan pangkalan Angkatan Laut-nya di Uni Emirat Arab sebagai pusat komando.

Sejauh ini hanya Belanda dan Denmark yang mengonfirmasi partisipasi. Ortemann mengatakan fregat Belanda dan helikopter akan mulai beroperasi di perairan itu mulai Februari tahun depan. Sebuah kapal Denmark akan ikut membantu pada musim gugur nanti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: