Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fellas, Jangan Iseng Buang Puntung Rokok Sembarangan di Negara Ini Ya, Jika Tidak Sanksi Ini...

Fellas, Jangan Iseng Buang Puntung Rokok Sembarangan di Negara Ini Ya, Jika Tidak Sanksi Ini... Kredit Foto: Unsplash/Rae Tian
Warta Ekonomi, Sydney -

Sepanjang tahun 2019, negara bagian New South Wales (NSW) dengan ibu kota Sydney telah mengalami kebakaran yang parah dan beberapa diantaranya disebabkan oleh puntung rokok.

Dari catatan pemerintah NSW, ada 200 orang yang sudah ketahuan membuang puntung rokok sepanjang tahun 2019.

Karenanya, kini pemerintah NSW memberlakukan peraturan yang lebih ketat bagi mereka yang membuang puntung rokok dari dalam mobil.

Baca Juga: Rata-rata Suhu 40,9 Celcius, Australia sedang Alami Cuaca Ekstrem Terburuk, Padahal Normalnya...

Bagi mereka yang ketahuan membuang rokok dari jendela mobil ke jalanan akan dikenai denda sebesar AU$ 11.000, atau lebih dari Rp 106 juta dan pengurangan 10 poin untuk SIM mereka.

Tak hanya itu, penalti berat juga diberikan kepada penumpang, dengan denda sebesar AU$ 660, atau lebih dari Rp 6,3 juta dan SIM pengemudi juga dikurangi hingga 5 poin.

Besarnya denda, baik bagi pengemudi dan penumpang, akan meningkat dua kali lipat saat NSW sedang memberlakukan larangan menyalakan api, biasanya di saat kebakaran hutan meningkat.

Baca Juga: Operasi Bakar Lahan Terkontrol di Australia Picu Kebakaran Besar Baru

Lewat pernyataannya kepada ABC Indonesia, Menteri untuk Polisi dan Layanan Gawat Darurat NSW David Elliott, mengatakan hukuman berat ini menjadi yang pertama kalinya bagi mereka yang membuang puntung rokok lewat jendela mobil.

Alasan hukuman yang berat ini adalah untuk menghentikan perilaku membuang puntung rokok ke jalanan yang disebutnya sebagai "kejahatan yang bodoh dan tidak dapat ditolerir".

"Musim kebakaran hutan tahun ini dimulai lebih awal, 19 hari sebelum masuk musim panas, sudah ada 3 juta hektar lahan yang terbakar, menghancurkan lebih dari 700 rumah dan menewaskan 6 orang," kata Menteri David mengutip ABC Australia, Jumat (20/12/2019).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: