Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Gara-Gara Smartphone 80% Anak-Anak di Asia Alami. . .

Gawat! Gara-Gara Smartphone 80% Anak-Anak di Asia Alami. . . Kredit Foto: KrAsia

Jepang merupakan pasar gaming terbesar ketiga di dunia. Sebagian besar anak-anak di Jepang senang bermain games mobile, yakni 41% untuk laki-laki dan 32% untuk perempuan. Meski dampak langsung dari layar smartphone hanya menyebabkan mata kelelahan, dampak tidak langsungnya sangat besar dan luas.

Kantor Kabinet Jepang menyatakan sebanyak 82,5% anak-anak SD-SMA merupakan pengguna internet. Mayoritas dari mereka mengakses internet via smartphone. Mereka biasanya menggunakannya untuk bermain game, menonton video, mendengarkan musik, dan berkomunikasi minimal selama 214 menit per hari.

China yang menjadi pasar gaming terbesar di dunia juga menghadapi permasalahan serupa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kondisi di China sangat memprihatinkan. Untuk melindungi kesehatan anak-anak, Pemerintah China akhirnya membatasi waktu bermain game dan frekuensi rilis game.

Baca Juga: HP China Ini Rajai Pasar Smartphone Indonesia Lagi, Kok Bisa?

Anak-anak di China juga didorong untuk tidak begadang, memenuhi nutrisi, dan bermain di luar rumah. Selain itu, setiap sekolah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan mata. Pemerintah China berharap angka pengidap rabun jauh akan berada di bawah 38% di kalangan anak-anak SD, 60% SMP, dan 70% SMA.

WHO menyatakan rabun jauh merupakan wabah global. Jumlah pengidap rabun jauh di dunia diperkirakan mencapai 2,6 miliar orang pada 2019. Namun, WHO tak menyangkal kasus terbanyak ditemukan di Asia. Berdasarkan studi, prevalensi rabun jauh tertinggi terjadi di Singapura, China, Jepang, dan Korsel.

“Gangguan mata telah meluas di tengah masyarakat dunia. Meski demikian, sebagian besar dibiarkan dan tidak ditangani. Mereka juga tidak dapat membeli kaca mata khusus,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. “Saya berharap mereka dapat menerima penanganan medis,” tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: