Tiga Pemuda Gaza 'Mendulang Emas' Hanya dari Mengolah Limbah
Dia mengatakan, mesin yang mereka butuhkan untuk tahap akhir produksi akan membuat mereka mendapatkan USD11.000, lebih dari dua kali lipat modal yang didapatkan, sehingga mereka mengumpulkan pengetahuan teknik mereka bagaimana membangun peralatan sendiri.
"Bersama-sama kami membangun mesin kami sendiri dari nol di bengkel lokal dan akhirnya hanya menelan biaya USD3.000, termasuk kerusakan yang kami alami dalam beberapa upaya pertama yang gagal," kata Tamer.
Jift, limbah dari minyak zaitun sebagai energi alternatif bisa digunakan untuk memasak (Al Jazeera/Walid Mahmoud)
Baca Juga: Yes! Indonesia Lobi-lobi DK PBB buat Setop Israel Bangun Permukiman Ilegal di Wilayah Palestina
Mereka berharap untuk membuat dampak yang berarti, bahkan pada tingkat mikro, dengan menciptakan produk berkelanjutan yang terjangkau bagi penduduk Gaza dan membantu mengurangi kekurangan energi kronis sambil memperbaiki area yang berkembang dari masalah lingkungan.
Pengelolaan limbah sendiri memang masih menjadi tantangan di Gaza. Hassan Tammous, seorang profesor biokimia di Universitas Al-Azhar Mesir, mengatakan, limbah zaitun yang dapat berakhir di selokan atau di lahan pertanian sangat berbahaya, karena mengandung polifenol dan bahan kimia lainnya, yang beracun bagi mikroorganisme, berbahaya bagi produksi pertanian dan terkontaminasi oleh akuifer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto