Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Bebas, Ahmad Dhani: Saya Part Timer Musisi, Full Timer Politisi

Usai Bebas, Ahmad Dhani: Saya Part Timer Musisi, Full Timer Politisi Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Musisi Ahmad Dhani akhirnya menghirup udara bebas beberapa waktu lalu seusai menjalani hukuman penjara 11 bulan. Usai bebas, secara tegas, Ahmad Dhani mendeklarasikan dirinya part timer sebagai musisi, dan full timer menjadi politisi.

Pentolan band Dewa 19 dan Triad itu pun berencana untuk mengurangi aktivitasnya di panggung musik, dan lebih fokus untuk berpolitik. Sementara Dewa 19 sudah mempunyai banyak jadwal manggung yang harus dijalani di berbagai daerah Tanah Air.

"Musik itu part time saja meski ada segudang kesibukan dengan jadwal Sound Flare ini dan juga Dewa 19 yang padat manggung keliling berbagai daerah di Indonesia hingga Bulan Ramadan. Meskipun begitu, saya tetap berkomitmen untuk fokus di politik memperjuangkan keadilan di negara ini," tandas Ahmad Dhani di sela-sela latihan sekaligus jumpa pers Sound Flare X Perience di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Senin (30/12).

Baca Juga: Baru Juga Bebas, Eh Ahmad Dhani Langsung Digarap Hukuman Kasus Idiot

Selain keluarga, masuknya Dhani ke dalam penjara selama 11 bulan juga dilihatnya sebagai anugerah untuknya. "Selain keluarga saya, selama 11 bulan penjara adalah anugerah terbaik dari Allah SWT, karena berhasil belajar masuk ke dalam relung hati, karena badan kan dipenjara enggak bisa bergerak malah brain power (kekuatan otak) yang bekerja sehingga berhasil mengaktivasi brain power yang lebih bagus dan baik dari sebelumnya," tuturnya.

Dengan kekuatan otak dan hati nuraninya yang semakin terasah tersebut, pria kelahiran Surabaya, 26 Mei 1972 ini memiliki rencana khusus, salah satunya adalah membuat buku sejarah yang menyoroti khususnya dunia perpolitikan Indonesia pada 2012-2019.

"Saya masih menjalani masa percobaan hukuman selama 6 bulan pun saya fokus membuat buku Sejarah Nasional Indonesia 2012-2019. Kalau dulu yang bikin buku sejarah kan profesor, doktor. Mas Fadli (Zon) sudah bersedia menjadi publisher-nya," ujar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: