Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banjir Ganggu Perjalanan KRL dan KA, Ini Rute Jalur yang Terimbas

Banjir Ganggu Perjalanan KRL dan KA, Ini Rute Jalur yang Terimbas Kredit Foto: Antara/Muhamad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah titik jalur lintas kereta api di area daerah operasi 1 Jakarta terimbas banjir dengan ketinggian bervariasi sekitar 4 sampai 8 cm di atas kop rel, Rabu (1/1/2020). Akibatnya perjalanan kereta api (KA) dan KRL terganggu.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangannya merincikan area jalur rel yang terimbas banjir, sebagai berikut:

1. KM 9+700 lintas antara Rawa Buaya - Batu Ceper ketinghian air mencapai 8cm diatas Kop Rel. Kondisi tersebut berdampak pada perjalanan KA Bandara dan KRL Relasi Tangerang - Duri, hingga pukul 07.50 WIB lintas belum dapat dilalui Kereta Api. Sejumlah perjalanan KRL dan KA Bandara dibatalkan.

Baca Juga: Diguyur Hujan, Banjir Genangi Sejumlah Wilayah di Jakarta

2. KM 28+7 lintas antara Bekasi - Tambun berdampak pada kelambatan kedatangan perjalanan KA Jarak Jauh dan KRL yang harus mengurangi kecepatan saat melalui lokasi.

3. KM 2+7/8 terdapat genangan air antara lManggarai - Tanah Abang. Lintas tersebut masih dapat dilalui namun kecepatan perjalanan KA dibatasi saat melintas di lokasi.

4. Jalur 5 dan 6 Stasiun Tanah Abang terdampak luapan air dari kali Ciliwung dengan ketinggian air hingga 50 cm diatas Kop Rel. Perjalanan KA dari Stasiun Tanah Abang menuju Serpong/Parung Panjang/Maja dan Rangkasbitung tidak dapat dilakukan.

5. KM 17+4 lintas antara Pondok Ranji - Kebayoran ketinggian air mencapai 20 cm diatas Kop Rel dan Berdampak pada perjalanan KRL. Lintas belum dapat dilalui sehingga perjalanan KRL dari Parung Panjang/Serpong/Maja/Rangkasbitung hanya dapat dioperasikan s.d Pondok Ranji. Perjalanan KA dari arah Stasiun Tanah Abang belum dapat dilakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: