Manusia Lebih Sedikit daripada Kucing, Kota di Suriah Ini Diberi Predikat Kota Kucing
"Kadang-kadang ketika kita berjalan di jalan ada sekitar 20 hingga 30 ekor kucing berjalan bersama kita sepanjang jalan. Beberapa dari mereka bahkan pulang bersama kita."
Ketika hari mulai gelap, gonggongan anjing-anjing liar mulai terdengar. Anjing-anjing liar ini juga lapar dan kehilangan tempat tinggal.
Mengais makanan dan tempat tidur di malam hari membuat mereka bersaing dengan kucing Kafr Nabl. Salah Jaar bersikeras, biasanya hanya ada satu pemenang dalam konfrontasi reguler ini.
"Tentu saja kucing-kucing itu! Ada lebih banyak kucing daripada anjing liar."
Baca Juga: Rusia: Serangan AS pada Irak dan Suriah Contoh Nyata Terorisme
Meskipun orang-orang seperti Salah Jaar tidak yakin sampai kapan bisa terus bertahan, dan tidak tahu dari mana makanan mereka berikutnya datang, tampaknya selalu ada tempat untuk teman-teman berkaki empat.
"Setiap kali saya makan, mereka makan, apakah itu sayuran, mie atau hanya roti kering. Dalam situasi ini saya merasa bahwa kami berdua makhluk lemah dan perlu saling membantu," tutur Salah Jaar.
Pengeboman yang terus-menerus juga membuat kucing sering kali terluka. Sekali lagi, meskipun kekurangan obat-obatan dan hampir semua hal lainnya, Salah mengatakan segala upaya dilakukan untuk merawat kucing-kucing ini.
"Aku punya teman yang punya kucing di rumahnya. Salah satu dari mereka terkena roket yang hampir menghancurkan cakarnya. Tapi kami berhasil membawanya ke kota Idlib untuk dirawat dan sekarang sudah berjalan seperti sebelumnya," dia berkata.
Baca Juga: Tanpa Meleset! Serangan Udara AS di Irak dan Suriah Tewaskan 25 Orang
Dengan pasukan Presiden Bashar al-Assad yang sekarang tidak jauh dari Kafr Nabl, kota itu tampaknya akan segera dikuasai. Salah Jaar mengaku khawatir, tidak hanya untuk dirinya dan teman-temannya, tetapi juga untuk populasi kucing kota.
"Kami telah berbagi saat-saat indah dan buruk, kegembiraan dan rasa sakit dan sangat banyak rasa takut. Mereka telah menjadi mitra kami dalam hidup," katanya.
Salah Jaar bersikukuh, jika yang terburuk terjadi dan dia dan yang lainnya terpaksa melarikan diri dari Kafr Nabl, mereka akan membawa banyak kucing bersama mereka.
Di tengah semua kengerian perang, tampaknya ikatan dekat telah terbentuk antara orang-orang dan hewan peliharaan yang tidak akan mudah putus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: