"Kami mencoba mengikuti prinsip yang sama yang mungkin diikuti oleh ahli radiologi," kata Shetty.
Menurut posting-an blog Google, tim pertama kali melatih AI untuk memindai gambar sinar-X, kemudian mencari tanda-tanda kanker payudara dengan mengidentifikasi perubahan pada payudara dari 28.000 wanita. Mereka kemudian memeriksa dugaan komputer terhadap hasil medis aktual wanita tersebut.
Baca Juga: Gaet Korea Selatan, Bio Farma Produksi Immunoterapi untuk Kanker
Pada akhirnya, mereka mampu mengurangi negatif palsu sebesar 9,4 persen dan mengurangi positif palsu sebesar 5,7 persen untuk wanita di AS. Di Inggris, di mana dua ahli radiologi biasanya memeriksa ulang hasilnya, model ini mengurangi negatif palsu sebesar 2,7 persen dan mengurangi positif palsu sebesar 1,2 persen.
"Model ini berkinerja lebih baik daripada ahli radiologi individu di Inggris dan AS," Christopher Kelly, seorang ilmuwan di Google yang juga turut menulis makalah tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: