Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe, menilai sikap Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj yang akhir-akhir ini nampak keras kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran soal kue pasca Pilpres 2019.
Menurut dia, sikap Said yang mengkritisi soal keadilan pemerintahan Jokowi hingga menyindir janji kosong Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai bentuk kurang puas terkait komposisi Kabinet Indonesia Maju.
"Kemungkinan besar karena tidak kebagian kursi di pemerintahan Jokowi sehingga mulai berteriak dari luar," katanya kepada wartawan, Minggu (5/1/2020).
Baca Juga: Jakarta Banjir, Jangan Cuma Salahkan Anies, Pak Jokowi Juga Bisa...
Baca Juga: Solusi Banjir Jakarta, Jokowi Maunya Begini, Anies Maunya Begitu?
Lanjutnya, hingga kini kabinet Jokowi jilid II pun terlihat minim kader NU. "Kalau saya enggak salah, beliau pernah katakan komposisi kabinet Jokowi harus juga lihat dukungan PBNU saat Pilpres. Ini artinya Said sudah mulai menagih dukungan ke Jokowi," sambung dia.
Begitu pun, saat disinggung soal posisi Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. Ia menduga, posisi tersebut masih belum memuaskan.
"Sepertinya (kemauan Said) tidak cukup terwakilkan (dengan posisi Maruf Amin)," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil