Bersih-bersih gorong-gorong bisa cepat dilakukan. Bersih-bersih emosi sampai tujuh turunan --kelihatannya.
Ya sudah. Nikmati saja. Itulah kita. Dendam adalah kita. Bully adalah kita. Kita adalah dendam. Kita adalah bully.
Saya masih bersyukur. Tidak ada yang menyalahkan alam. Tidak ada yang menghujat Tuhan.
Ilmu pengetahuan juga harus mengalah. Tidak ada yang mempersoalkan mengapa tidak ada warning.
Semua sibuk liburan. Sibuk tahun baru. Tidak hanya Carlos Ghosn yang memanfaatkan kelengahan akibat keasyikan pesta liburan.
Curah hujan pun tumpah di saat orang asyik bertutup tahun.
Tapi apa yang terjadi seandainya lembaga peramal cuaca turun tangan? Dengan memberi warning habis-habisan bakal turun hujan yang berlebihan? Bahkan yang terbesar dalam 100 tahun?
Jangan-jangan kita juga tidak peduli. Kita bukanlah ilmu. Ilmu bukanlah kita.
Filsafat negara kita tidak menempatkan ilmu sebagai salah satu silanya.
Tidak usah gundah. Filsafat komunis juga tidak menempatkan ilmu dalam doktrinnya.
Setidaknya dulu. Ketika komunis dilahirkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil