Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jakarta Banjir, Dahlan Iskan Soroti Cebong Hingga Kadal Gurun

Jakarta Banjir, Dahlan Iskan Soroti Cebong Hingga Kadal Gurun Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi

Coba simak.

Komunis adalah alat kaum proletar untuk melawan kapitalis. Tapi di Tiongkok prinsip itu dihancurkan. Justru si kapitalis dimasukkan sekalian ke dalam komunisme.

Opo tumon!

Dan itu pun belum cukup.

Memang Tiongkok cepat maju. Bisa menjadi negara no. 2 di dunia. Tapi merasa masih punya kekurangan.

Tiongkok harus maju lagi. Ingin menjadi nomor satu, mengalahkan Amerika.

Komunisme tiga kaki dianggap kurang kuat. Ibarat meja, kakinya harus empat --kalau ingin kokoh.

Maka dicarilah kaki keempat itu. Ketemu: ilmu pengetahuan. Sesuatu yang tidak ilmiah dianggap tidak sesuai dengan prinsip komunisme.

Itulah komunis empat kaki: buruh-tani-pengusaha dan ilmuwan.

Teknologi harus maju.

Kalau ingin menjadi nomor satu.

Dalam hal cuaca targetnya bukan saja mampu meramalkan cuaca --tapi sampai ke mengubah cuaca.

Ilmuwan harus bisa membantu petani --tidak hanya sampai ke soal perkiraan cuaca.

Apakah berarti tidak ada lagi banjir di Tiongkok?

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: