Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang Tegaskan Akan Tekan Lebanon untuk Ekstradisi Eks CEO Nissan

Jepang Tegaskan Akan Tekan Lebanon untuk Ekstradisi Eks CEO Nissan Kredit Foto: Reuters/Regis Duvignau
Warta Ekonomi, Tokyo -

Jepang dengan tegas menyatakan bisa menekan Lebanon untuk mengekstradisi mantan CEO Nissan, Carlos Ghosn. Menteri Kehakiman Jepang Masako Nori menegaskan bahwa Tokyo bisa meminta ekstradisi kepada negara yang tidak memiliki kesepakatan ekstradisi formal.

“Permintaan itu akan dikaji berdasarkan kemungkinan jaminan timbal balik dan hukum domestik negara mitra,” ujar Mori dilansir Reuters.

Baca Juga: Tak Laporkan Gaji Carlos Ghosn, Nissan Didenda US$22 Juta

Meski demikian, dia tidak membeberkan banyak hal karena kasus pelarian Ghosn masih dalam proses investigasi. Mori juga tidak mengungkapkan jaminan timbal balik yang dimaksud. Dia tidak mengatakan apakah ada warga Lebanon yang berada di Jepang yang memang diminta otoritas di Beirut untuk diekstradisi.

Sebelumnya para pejabat Jepang menegaskan akan memperketat imigrasi setelah ada kasus pelarian Ghosn. Otoritas Jepang juga sudah meminta Interpol untuk menerbitkan daftar buronan bagi Ghosn. Namun, Lebanon menegaskan bahwa Ghosn masuk ke negaranya secara legal. Pejabat keamanan Lebanon juga menyatakan mereka tidak akan mengekstradisi warga negaranya.

Mengenai kritik Ghosn yang menganggap sistem hukum Jepang tidak adil dan diskriminatif, Mori menentang pernyataan tersebut. Mori mengungkapkan, sistem hukum tidak bisa dijadikan pembenaran untuk melakukan pelarian. “Komentar beragam tentang sistem hukum Jepang dan pelarian Ghosn adalah dua hal yang berbeda,” ujarnya.

Sementara itu, kantor berita Jepang, Kyodo, melaporkan Ghosn memulai pelariannya dengan menggunakan kereta cepat dari Tokyo ke Osaka. Ada kemungkinan Ghosn ditemani beberapa orang. Itu ditunjukkan oleh kamera di Stasiun Shinagawa, Tokyo, saat Ghosn terlihat naik kereta ke Stasiun Shin Osaka.

Kemudian buronan internasional itu menggunakan mobil ke sebuah hotel di dekat Bandara Internasional Kansai Osaka. Padahal, Ghosn dilarang meninggalkan Jepang karena berstatus tersangka dan masih menunggu persidangan. “Penyidik kini mempelajari rute Ghosn dan mencari tahu siapa saja yang membantunya,” demikian laporan Kyodo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: