Jepang Tegaskan Akan Tekan Lebanon untuk Ekstradisi Eks CEO Nissan
Sebelumnya Ghosn mengklaim diri mengorganisir sendiri pelarian dramatis dari Jepang ke Lebanon. Dia menikmati kebebasannya di Beirut, meskipun dirinya berstatus sebagai buronan Interpol. "Media melaporkan bahwa istri saya, Carole, dan anggota keluarga memainkan peranan dalam keberangkatan saya dari Jepang, semua itu tidak benar," kata Ghosn. "Saya mengorganisir keberangkatan saya."
Ghosn dulu dikenal sebagai penyelamat industri automotif Jepang karena sukses memimpin Nissan. Namun, dia justru terjerat megaskandal dan ditangkap otoritas keamanan Jepang pada November 2018. Dia menghabiskan 108 hari di tahanan dan bisa bebas dengan jaminan senilai USD13 juta. Nissan memesan Ghosn hanya tiga hari setelah penangkapannya.
Ghosn, 65, menghadapi empat dakwaan kejahatan keuangan, termasuk menyembunyikan pendapatan dan memperkaya diri dengan serangkaian pembayaran terhadap dealer mobil di Timur Tengah. Dia juga dituding menyembunyikan pembayaran senilai USD80 juta dari Nissan. Dia membantah semua tuduhan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: