Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) tahun ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membiayai kontruksi yang sedang berjalan dan pengembangan proyek baru. Archied mengatakan perseroan akan mengembangkan proyek residensial yang selama ini menjadi bisnis utama perseroan.
Baca Juga: Intiland Curhat Seretnya Jualan Properti di Tahun Politik
"Kami akan meluncurkan Pinang Apartemen pada Oktober 2020," ujarnya di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Selain pengembangan proyek residensial, perseroan juga akan melakukan ekspansi di segmen pengembangan kawasan industri. Archied mengungkapkan, pada 2020 ini perseroan akan memulai area pengembangan tahap pertama proyek kawasan industri baru. Kawasan ini berlokasi di Jawa Tengah seluas total 287 hektare dan area pengembangan baru di Ngoro Industrial Park, Mojokerto, Jawa Timur.
"Prospek pengembangan kawasan industri di Indonesia sangat baik. Proyek pengembangan kawasan industri baru ini punya potensi sangat positif karena lokasinya strategis, dekat dengan jalan tol dan pembangkit tenaga listrik, serta didukung oleh upah tenaga kerja yang lebih kompetitif," jelas Archied.
Kemudian, perseroan juga sedang menyiapkan rencana pengembangan baru di proyek Talaga Bestari, Tangerang. Proyek ini memiliki luas 70 hektare dan akan dimulai pada pertengahan tahun 2020.
Dia menjelaskan, sejak tahun 2019 secara umum pasar properti belum menggembirakan. Hal ini disebabkan oleh sikap konsumen yang cenderung wait and see, khususnya untuk pembelian produk-produk high rise yang menyasar konsumen menengah ke atas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: