Kemudian, alasan kedua yang mendasari keyakinan adanya perampokan dalam kasus Jiwasraya, yakni masalah Jiwasraya yang terhitung mendadak.
"Ujug-ujug Jiwasraya sehat, (kemudian) tahu-tahu langsung sakit dan wafat. Ini bukan penurunan degradasi yang wajar," tegasnya.
Bahkan, hal ini diperkuat dengan tidak adanya krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2014-2018 yang menjadi tahun keterpurukan Jiwasraya. Namun, di tahun tersebut, bisnis asuransi selain Jiwasraya berjalan aman dan lancar.
Sambungnya, poin ketiga ialah, pola investasi yang dilakukan Jiwasraya. Menurutnya, publik sudah banyak mendeteksi cara investasi Jiwasraya salah.
"Tiga hal inilah yang meyakinkan saya adanya perampokan di Jiwasraya," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil