Merespons situasi di kawasan Timur Tengah (Timteng) yang memanas akibat konflik Amerika Serikat (AS) dan Iran, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyiapkan contingency plan untuk mengevakuasi WNI yang ada di Iran dan juga Irak jika sewaktu-waktu terjadi eskalasi ketegangan di sana.
Atas rencana tersebut, Wakil Ketua MPR Syarif Hasan mendukung rencana Kemlu tersebut. Karena, perlindungan terhadap WNI itu hal utama yang perlu dilakukan.
Baca Juga: Timur Tengah Memanas, Mahathir Kritik Keamanan Negara-negara Muslim
"Tentu ada preventif yang dilakukan ya kan, tentu ada langkah awal yang dilakukan. (contigency plan penyelamatan WNI) Perlu, saya pikir perlu," kata Syarif baru-baru ini.
Terkait dampak dari ketegangan di Timteng tersebut, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Demokrat ini melihat bahwa apapun yang menyebabkan ketegangan terjadi antara AS dan Iran memiliki dampak ekonomi terhadap Indonesia dan juga negara-negara lainnya.
"Saya pikir bukan karena agama, apapun yang terjadi kepentingan perang antara Iran dan Amerika ini pasti dampak ekonominya akan ke semua negara. Bukan Indonesia saja, tapi semua negara akan ada dampaknya," tuturnya.
Sebelumnya, Kemlu RI menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan contigency plan untuk mengevakuasi WNI dan diaspora di Iran dan Irak jika situasi terus memanas.
Bahkan, perwakilan RI di Iran dan Irak telah melakukan persiapan teknis berbagai skenario tersebut. Berdasarkan data Kemlu RI, sebanyak 474 WNI termasuk 20 di antaranya diaspora RI tinggal di Iran dan sekitar 850 WNI tinggal di Irak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum