Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan politik pencitraan. Ia mengatakan seharusnya Anies memikirkan solusi banjir dan bukan memanfaatkan kerja bakti untuk pencitraan.
"Lebih baik pencitraan dihentikan, dan fokus bekerja mengatasi masalah mengingat kemungkinan curah hujan yang lebih besar masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan," katanya kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).
Baca Juga: Banjir Jabodetabek: Anies Baswedan Gemparkan Dunia Maya
Baca Juga: Tim Advokasi Banjir Jakarta 2020 Nyatakan Anies Nggak Bisa Kerja
Lanjutnya, ia pun mengindikasikan politik pencitraan tersebut hadir karena adanya sebutan 'Gubernur Indonesia' saat kerja bakti, Minggu (5/1) lalu. Menurut dia, hal tersebut tidak pantas hadir di tengah musibah yang terjadi.
"Pernyataan yang beredar di publik dengan mengatakan 'Gubernur rasa Presiden' itu sangat melukai perasaan terutama bagi para korban banjir yang sedang berduka. Seharusnya, pernyataan seperti itu tidak muncul dalam kondisi tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta Anies untuk tidak saling melempar tanggungjawab dalam persoalan banjir.
Menurutnya, DKI harus bisa mengambil langkah seperti menjalankan program naturalisasi seperti yang dijanjikan Anies.
"Jelas banjir yang ada saat ini adalah masalah lokal DKI, karena air kiriman dari Bogor baru sampai DKI keesokan harinya. Menyalahkan Pemerintah Pusat dengan berpolemik terbuka juga bukan cara yang baik, tetapi introspeksi lebih baik," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil