Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selamat dari Serangan Rudal, Iran Beri Peringatan pada Tentara AS

Selamat dari Serangan Rudal, Iran Beri Peringatan pada Tentara AS Kredit Foto: Reuters/Lucy Nicholson

Pernyataan ini menambah bukti bahwa serangan Iran adalah salah satu rahasia paling buruk yang disimpan dalam perang modern. Meski begitu, alasan mengapa hal itu dilakukan masih menjadi misterius setelah pernyataan saling bertentangan dari pejabat Iran, Iran dan AS muncul selama berhari-hari.

Pasca serangan, beberapa media mainstream AS mengutip para pejabat negara itu mengatakan serangan tersebut tidak lebih dari tembakan peringatan. Iran seolah ingin memenuhi seruan rakyatnya untuk membalas dendam setelah serangan udara AS pada 3 Januari menewaskan seorang jenderal Iran tanpa banyak risiko memprovokasi serangan AS lebih lanjut. Media lain, mengutip sumber-sumber AS dan Arab, melaporkan bahwa Iran memperingatkan Irak sebelum serangan itu dan Irak menyampaikan informasi itu ke Amerika Serikat.

Namun, pada hari Jumat, para pejabat tinggi AS telah menolak narasi itu. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan hari itu bahwa tidak diragukan bahwa Iran memiliki niatan untuk membunuh personel AS. Pernyataan itu seolah membenarkan pernyataan sebelumnya dari Mark Milley, ketua kepala staf gabungan, yang memuji intelijen AS - daripada peringatan atau kebocoran dari Teheran - dengan pemberitahuan lanjutan yang memungkinkan pasukan AS untuk menghindari korban.

Baca Juga: Amerika pada China: Setop Beli Minyak dari Iran

Situasi ini membuat bingung tentang niat Teheran sebenarnya untuk serangan lebih lanjut terhadap pasukan AS atau perang habis-habisan. Serangkaian pernyataan yang saling bertentang dari para pejabat Iran hanya menambah ketidakpastian. Bahkan ketika TV pemerintah Iran mengklaim serangan itu menewaskan puluhan tentara AS - dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyatakan itu "tidak cukup" hukuman seperti itu - Menteri Luar Negeri Mohammed Javad Zarif segera men-tweet bahwa Iran telah melakukan pembalasan dan tidak mencari eskalasi atau perang.

Pernyataan Zarif seolah dibenarkan oleh Kepala Angkatan Udara Garda Revolusi Iran, Jenderal Amir Ali Hajizadeh.

"Kami tidak berniat untuk membunuh. Kami bermaksud untuk menghantam mesin militer musuh," katanya yang dikutip media pemerintah Iran. Namun, Hajizadeh mengulangi klaim palsu bahwa serangan itu telah membunuh tentara AS.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: