Ilmuwan Lakukan Rekonstruksi Digital Terbaik Menampakkan Wajah Wanita Abad ke-16
Ketika sesuatu seperti ini terjadi, tidak mungkin untuk memprediksi seperti apa wajah bagian bawah (garis mulut dan rahang). Pria itu kemungkinan berusia antara 35 dan 40 ketika dia meninggal, serta tingginya sekitar 1,7 meter.
Untuk membuat rekonstruksi digital, Fleming dan Rodella mengambil foto tengkorak dan mengunggah gambar-gambar ini ke Photoshop. Para seniman kemudian mencari spidol pada tengkorak yang membantu mereka mengukur kedalaman jaringan.
Baca Juga: Skotlandia Gelar Referendum Kemerdekaan, Bagaimana Respons Inggris?
Ketika spidol ini ditambahkan di berbagai titik gambaran tentang bentuk wajah. Mereka dapat mengamati ciri-ciri tengkorak dan menunjukkan seberapa besar hidung itu, bentuknya seperti apa, simetri atau asimetri wajah dan sebagainya.
"Begitu kita memiliki gagasan tentang bentuk wajah, kita menggunakan database gambar wajah. Ini digunakan memilih fitur yang dapat diubah sesuai dengan tengkorak," kata Fleming.
"Warna rambut dan mata tidak dapat diprediksi kecuali sisa-sisa telah diuji DNA. Jadi, kami mempertimbangkan apa yang mungkin menjadi oewarnaan umum orang-orang dari periode waktu itu," ujarnya melanjutkan.
Rekonstruksi wajah adalah kolaborasi dengan Dewan Kota Edinburgh dan Pusat Anatomi dan Identifikasi Manusia di Universitas Dundee di Skotlandia. Untuk melihat lebih banyak wajah yang direkonstruksi secara digital dari Katedral St. Giles, dapat dilihat di halaman website pribadi Fleming.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: