Skotlandia Gelar Referendum Kemerdekaan, Bagaimana Respons Inggris?
Pemerintah Inggris telah secara resmi menolak permintaan Skotlandia untuk menggelar refrendum kemerdekaan kedua. Pada 2014, Skotlandia sempat menggelar referendum, namun mayoritas warganya masih menghendaki negara tersebut bersatu dengan Inggris.
"Anda dan pendahulu Anda (Alex Salamond) membuat janji pribadi bahwa referendum 2014 adalah pemungutan suara 'sekali dalam satu generasi'," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam suratnya kepada Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon, dikutip laman BBC, Selasa (14/1/2020).
Baca Juga: PM Inggris: Ganti Pakta Nuklir 2015 dengan Kesepakatan ala Trump
Menurut Johnson, rakyat Skotlandia memilih dengan tegas janji itu untuk menjaga keutuhan Kerajaan Inggris. Dia mengatakan Pemerintah Inggris akan menjunjung tinggi keputusan demokratis rakyat Skotlandia dan janji yang dibuat pemimpinnya untuk mereka.
"Untuk alasan itu, saya tidak bisa menyetujui permintaan transfer kekuasaan yang akan mengarah pada referendum kemerdekaan lebih lanjut," ujar Johnson.
Pada Desember lalu, Nicola Surgeon telah menulis surat kepada Johnson agar Pemerintah Inggris mengizinkan dan memberi kekuasaan kepada Skotlandia untuk menggelar referendum kemerdekaan. Sturgeon merupakan pemimpin partai Scottish National Party (SNP) yang pro-kemerdekaan dan anti-Brexit.
Pada pemilu Inggris tahun lalu, SNP memenangkan 48 dari 59 kursi parlemen Skotlandia. Sturgeon menilai hasil pemilu menunjukkan dukungan besar bagi agendanya untuk mengadakan referendum kemerdekaan.
Namun referendum semacam itu memang tak dapat terjadi tanpa persetujuan Pemerintah Inggris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: