Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku telah menyiapkan skema penyehatan PT Asuransi Jiwasraya yang sedang dirundung masalah. Hal ini menanggapi telah ditetapkannya lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi di Jiwasraya.
Bagi Erick, penanganan hukum akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak penegak hukum, yaitu Kejaksaan. Dia menegaskan, akan bersinergi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bagaimana strategi memulihkan kembali Jiwasraya.
Erick menegaskan, langkah-langkah sudah disiapkan untuk bisa membayar kewajiban kepada nasabah. Salah satunya adalah membentuk holding BUMN Asuransi.
Baca Juga: Demokrat Sebut Jiwasraya Kejahatan Sistemik dan Terstruktur: Panja Doang Gak Cukup!
"Membentuk holding, dari holding itu sudah ada cash flow Rp1,5-2 triliun (per tahun)," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Lewat pembentukan holding, Erick melanjutkan, akan ada pendapatan sekitar Rp8 triliun selama empat tahun ke depan. Proses kesepakatan pembentukan holding ini, imbuh dia, diperkirakan akan dilakukan pada pertengahan Februari 2020.
"Karena memang kita harus mengikuti langkah-langkah dari pembentukan holding itu sendiri," kata dia.
Selain holding, dia mengaku juga menyiapkan skema lain. Salah satunya adalah penjualan aset saham yang ada di Jiwasraya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti