BNI juga fokus pada penyaluran kredit pemilikan rumah atau BNI Griya karena komposisi kredit ini terhadap total kredit konsumer mencapai 51,4% atau mencapai Rp44 triliun.
"BNI Griya tumbuh 8,3% yoy berkat berbagai perbaikan yang telah dilakukan, antara lain ekspansi pada kaum milenial selaras dengan program pemerintah," ungkap Ario Bimo.
Kredit BNI juga tersalurkan ke segmen kredit korporasi yang tumbuh 9,8% yoy. Kredit korporasi terutama disalurkan ke sektor usaha manufaktur, serta listrik, gas, dan air.
Baca Juga: Millenial, Yuk Hijrah! Bareng Takjub Akbar dari BNI Syariah
Ario Bimo menuturkan, pinjaman infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas dalam menumbuhkan pinjaman segmen bisnis korporasi ini, salah satunya proyek jalan tol.
"Pembiayaan jalan tol yang dilakukan BNI difokuskan pada ruas-ruas tol dengan tingkat LHR yang tinggi, yaitu terutama ruas-ruas tol di Pulau Jawa," tandasnya.
Sementara terkait DPK, pada akhir 2019 DPK yang berhasil dihimpun BNI sebesar Rp614,31 triliun atau tumbuh 6,1% dibandingkan periode yang sama 2018 sebesar Rp578,78 triliun. DPK tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 22,3% yoy.
"Dana murah yang terhimpun tersebut memperbaiki rasio CASA BNI menjadi 66,6%. Membaiknya CASA tersebut menyebabkan BNI dapat menjaga cost of fund terjaga pada level 3,2%," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti