Jaga-jaga Wabah Virus, Korut 'Tutup Pintu' buat Para Turis Asing yang Mau Masuk ke Negaranya
Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel), yang menangani hubungan dengan Korut, mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya tidak dapat mengkonfirmasi penutupan perbatasan dengan China.
Sebagian besar turis asing yang bepergian ke Korut adalah warga China atau orang-orang yang melakukan perjalanan ke Korut dari Cina, sekutu diplomatik utamanya dan pemberi bantuan terbesar.
Baca Juga: Wabah Pneumonia Lagi Menyerang, China Sempat-sempatnya Main Politik dengan Taiwan, Gak Prihatin?
Pariwisata telah menjadi salah satu dari sedikit sumber mata uang asing yang sah untuk Korut, yang berada di bawah beberapa putaran sanksi AS atas program nuklirnya. Korut telah membangun lereng ski, spa, dan atraksi lainnya untuk menarik lebih banyak wisatawan dan menghidupkan kembali ekonominya yang bermasalah.
Korut sendiri belum melaporkan adanya kasus virus corona baru yang berpusat di China. Tetapi media pemerintahnya telah melaporkan tentang wabah di China untuk mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit dan gejalanya.
Pada tahun 2003, Korut menutup perbatasannya selama serangan penyakit SARS, yang disebabkan oleh juga disebabkan oleh virus corona yang berbeda. Selama beberapa bulan antara akhir 2014 dan awal 2015, Korut juga melarang turis asing karena kekhawatiran penyebaran virus Ebola.
Pada tahun 2003, Korut menangguhkan tur Korsel ke gunung yang indah selama dua bulan. Program wisata bersama itu akhirnya ditunda pada 2008 setelah seorang tentara Korut menembak seorang turis Korsel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto