Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO: Wabah Korona Belum Jadi Darurat Kesehatan Global

WHO: Wabah Korona Belum Jadi Darurat Kesehatan Global Kredit Foto: China Daily via Reuters
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan terlalu dini untuk menetapkan wabah virus novel korona sebagai darurat kesehatan internasional. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan epidemi virus novel korona merupakan krisis di China dan belum menjadi darurat kesehatan global.

"Keputusan untuk tidak mendeklarasikan keadaan darurat global tidak boleh diambil sebagai tanda bahwa WHO tidak menganggap situasinya serius atau bahwa kami tidak menanggapinya dengan serius. Tidak ada yang lebih jauh dari kebenaran,” kata Tedros.

Baca Juga: Tewaskan 17 Orang di China, Sup Kelelawar Penyebab Tersebarnya Virus Korona?

"WHO mengikuti wabah ini setiap menit setiap hari," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Jumat (24/1/2020).

Pernyataan ini dikeluarkan WHO setelah China mengisoloasi tiga kota di Provinsi Hubei untuk mencegah penyebaran virus Korona baru yang mematikan. Menanggapi hal tersebut, Tedros mengatakan peran WHO adalah untuk memberikan rekomendasi berbasis ilmu pengetahuan.

"Pada akhirnya, negara berdaulat memiliki otonomi untuk melakukan apa yang dianggapnya benar," ujar Tedros. Namun, ia menambahkan bahwa WHO berharap tindakan yang diambil oleh China durasinya akan singkat.

Sementara bandara di banyak kota besar di seluruh dunia telah melakukan pemeriksaan kesehatan untuk kedatangan penumpang dari China, Tedros mengatakan bahwa untuk saat ini, WHO tidak merekomendasikan pembatasan yang lebih luas pada perjalanan atau perdagangan. WHO mengambil keputusan tersebut setelah para ahli independen menghabiskan waktu dua hari menilai informasi tentang penyebaran virus korona yang baru diidentifikasi.

"Masih terlalu dini untuk menganggap ini sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," ujar ketua komite penasihat darurat WHO, Didier Houssin, mencatat bahwa tim panel terpecah hampir 50-50.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: