Tewaskan 17 Orang di China, Sup Kelelawar Penyebab Tersebarnya Virus Korona?
Jenis baru coronavirus atau virus korona yang muncul di Wuhan, China, telah menewaskan 17 orang dan sudah menyebar ke berbagai negara. Muncul dugaan virus mematikan ini disebarkan oleh sup kelelawar, sebuah makanan populer di Wuhan. Para ahli percaya kelelawar buah bisa menjadi "tuan rumah" bagi virus tersebut ketika para peneliti meremehkan kondisinya yang mirip dengan pneumonia dan SARS.
Kota Wuhan saat ini ditutup atau diisolasi karena virus terus menyebar. Pemerintah Kota Wuhan mengatakan semua jaringan transportasi perkotaan ditutup. Penerbangan keluar dari kota itu mulai ditangguhkan pada pukul 10.00 hari Kamis (23/1/2020).
Baca Juga: Khawatir Wabah Korona Makin Menyebar, Pemerintah Putuskan Isolasi Wuhan
Pemerintah kota juga mendesak warga untuk tidak meninggalkan Wuhan tanpa keadaan khusus. Pemerintah pusat China mengonfirmasi ada 571 kasus virus sejauh ini dan 17 kematian. Para ilmuwan percaya "perantara" yang tidak diketahui diduga telah menyebarkan penyakit misterius tersebut. Sup kelelawar mulai disalahkan sebagai biang munculnya virus di Wuhan setelah gambar-gambar masakan yang mengganggu itu menyebar secara online.
Sebuah gambar video aneh menunjukkan kelelawar yang menyeringai dengan bagian dalamnya yang matang mengambang di antara kaldu dalam mangkuk sebelum dikonsumsi oleh seorang perempuan. Video juga memperlihatkan seorang perempuan memasukkan salah satu makhluk itu ke dalam mulutnya dengan sumpit sambil makan bersama teman-teman yang menunjukkan reaksi yang sama.
"Tuan rumah alami coronavirus Wuhan bisa jadi kelelawar...tetapi antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantara yang tidak diketahui," bunyi pernyataan dari para ilmuwan yang diterbitkan di South China Morning Post.
Berita tentang sup kelelawar muncul ketika Kantor Luar Negeri Inggris memperingatkan warga Inggris untuk tidak melakukan perjalanan ke Wuhan di tengah kekhawatiran wabah tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: