Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju untuk berhari-hati dalam menyampaikan statement, terutama persoalan data.
Hal tersebut dinilai merujuk terkait aksi Menkum Ham Yasonna Laoly terkait caleg PDIP yang masih menjadi buronan KPK Harun Masiku, serta pernyataannya tentang Tanjung Priok yang disebut wilayah kriminal. Namun, terkait itu, ia pun sudah meminta maaf.
Menurut dia, singgungan tersebut hanya bersifat teguran. "Kalau menurut saya itu sekedar marah. Kenapa tidak berani memecat? Karena Yasonna Laoly direkomendasi oleh PDIP," katanya kepada wartawan, Senin (27/1/2020).
Baca Juga: Ngapain Bentuk Tim Pemburu Harun, Tambah-tambahin Dosa Yasonna Aja
Baca Juga: Saat Semua Tuntut Yasonna Mundur, Eh Lembaga Ini Belain. Katanya Mau Lawan Para Pengganggu
Lebih lanjut, ia melihat jika Yasonna telah berjasa bagi Jokowi. Seperti, Yasonna berperan memecah Partai Golkar, antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksonono. Bahkan, golnya revisi UU KPK juga berkat Yasonna.
"Jadi kalau menurut saya, mengganti (Yasonna) itu jauh. Kalau menegur iya, agar dalam berbicara hati-hati," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil