Pemerintah China mengonfirmasi 81 kematian dan 2.761 kasus infeksi virus corona baru yang berasal dari Wuhan. Libur Tahun Baru Imlek juga diumumkan untuk diperpanjang hingga 2 Februari. Masa libur tiga hari lebih panjang dibandingkan jadwal yang ditetapkan sebelumnya yakni pada 30 Januari.
Jumlah kasus terkait virus corona baru yang dikonfirmasi di China telah meningkat sekitar 30 persen. Perusahaan-perusahaan di negara itu juga telah menutup kegiatan untuk sementara waktu. Sebagian perusahaan meminta stafnya bekerja dari rumah untuk mengekang penyebaran virus ini.
Hampir setengah dari infeksi virus corona baru terjadi di Hubei, provinsi di mana Wuhan berada. Para pejabat kesehatan China mengatakan jumlah kematian akibat virus yang memunculkan gejala mirip flu ini di provinsi tersebut bertambah menjadi 76 dari 56.
Baca Juga: Virus Corona Makin Ganas, Menkes Bilang: Enjoy Aja!
Ada lima kematian akibat virus corona baru di daerah lainnya di China yang dilaporkan. Salah satunya adalah Hainan. Provinsi di selatan Negeri Tirai Bambu itu mengonfirmasi satu kematian pertama pada Senin (27/1).
Hong Kong, salah satu kota administratif China melaporkan delapan kasus virus corona baru. Di sana, larangan untuk memasuki kota bagi orang-orang yang telah mengunjungi Hubei dalam 14 hari terakhir diberlakukan, namun tidak termasuk bagi warga asli. Sejumlah kasus terbatas terkait virus corona juga telah dikonfimasi di lebih dari 10 negara. Seluruhnya dilaporkan berasal dari orang-orang yang mengunjungi atau datang dari Wuhan.
Meski demikian, belum ada kematian yang dilaporkan akibat virus corona di luar China. Di antara wilayah Asia yang melaporkan adanya infeksi virus tersebut adalah Thailand dengan jumlah delapan kasus, Makau lima kasus, kemudian Jepang, Malaysia, dan Singapura total empat kasus. Korea Selatan (Korsel) dan Taiwan tiga kasus, Vietnam dua kasus, dan Nepal satu kasus.
Virus corona baru juga dilaporkan telah mencapai Oceania, dengan adanya konfirmasi lima kasus infeksi virus ini di Australia. Selanjutnya ada Amerika Serikat (AS) yang melaporkan tiga kasus dan jumlah yang ditemukan di Prancis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: