"Awal pesan itu November 2019, Bu Fanni datang ke sini sendiri, tetapi sebelumnya telepon dulu memastikan bisa tidak membuat (kostum) kayak gini," kata Koko, panggilan akrab Wahyu sembari menunjukkan foto kostum pada sebuah ponsel.
Koko menceritakan, saat memesan kostum Keraton Agung Sejagat, Fanni tidak menjelaskan apa-apa termasuk kostum itu untuk apa, hanya menunjukkan foto sebuah setelan jas berwarna hitam lengkap dengan asesoris, yang menurutnya mirip dengan seragam Kerajaan Brunei Darussalam.
Dia mengatakan untuk memproduksi sebanyak 300-an stel kostum tersebut dikerjakan dengan waktu kurang lebih dua bulan atau selesai awal Januari. Untuk menyelesaikan pesanan kostum itu, dia dibantu sekitar 12 tenaga dan harus dikerjakan secara lembur.
"Satu stel harganya Rp900 ribu lengkap dengan topi, sabuk dan asesoris. Kalau yang untuk raja dan ratu harganya Rp600 ribu per stel, karena kain bawa sendiri. Untuk pengiriman secara bertahap, selesai kita kirim, total lima kali pengiriman terakhir awal Januari, 2020," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: