Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertambah Lagi, Komandan AS Terima Armada Jet Tempur hingga Rudal Pertahanan di Saudi

Bertambah Lagi, Komandan AS Terima Armada Jet Tempur hingga Rudal Pertahanan di Saudi Kredit Foto: AP Photo/Lolita Baldor
Warta Ekonomi, Riyadh -

Komandan utama Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Jenderal Frank McKenzie, bertemu dengan pasukan Washington di Pangkalan Udara Prince Sultan di Arab Saudi, Rabu. Dia hadir di pangkalan ketika AS menambah pasokan jet tempur F-15E, baterai sistem rudal Patriot, dan sistem perlatan lainnya.

Di Pangkalan Udara Prince Sultan, Arab Saudi, ratusan tenda bermunculan dan satu skuadron jet tempur Angkatan Udara AS F-15E yang baru tiba berbaris di landasan pacu. Jet-jet tempur itu digunakan AS untuk misi harian ke Irak dan Suriah.

Baca Juga: Sistem Pertahanan Saudi Sukses Patahkan Serangan Rudal ke Fasilitas Minyaknya

Di kejauhan, dua baterai sistem rudal Patriot AS memindai langit, dan bersiap untuk merobohkan setiap serangan Iran terhadap Kerajaan Saudi.

Kehadiran pasukan AS di di pangkalan itu bertambah menjadi sekitar 2.500 personel sejak musim panas lalu, ketika AS mengumumkan telah mulai mengerahkan pasukan ke tempat yang dulunya merupakan pusat militer utama AS.

Kembalinya pasukan AS ke Pangkalan Udara Prince Sultan adalah salah satu tanda yang lebih dramatis dari keputusan AS untuk meningkatkan pasukan di Timur Tengah sebagai respons terhadap ancaman dari Teheran.

Pada hari Rabu, Jenderal McKenzie menghabiskan beberapa jam bertemu dengan para komandan dan pasukannya di pangkalan itu. Dia menilai apa yang disebutnya "titik manis" dari proyeksi pasukan AS di wilayah tersebut.

Pangkalan Udara Prince Sultan, kata Jenderal McKenzie, menyajikan target rumit bagi Iran untuk menghantam dan menyediakan lokasi terpencil bagi pasukan AS, jet tempur, dan aset lainnya.

Ini juga memberikan keamanan yang lebih besar bagi Arab Saudi, yang meminta bantuan AS setelah serangan drone dan serangan rudal terhadap fasilitas minyak Aramnco 14 September lalu. Iran membantah sebagai pelaku serangan.

Saat ini, tenda-tenda putih besar yang mengepakkan angin yang kencang memberikan kesan sementara pada misi. Tetapi menurut Kolonel Angkatan Udara AS, Jason King, seorang wakil komandan Sayap Ekspedisi Udara ke-378, ada "perencanaan yang bijaksana" yang sedang berlangsung yang dapat menyebabkan tenda diganti dengan trailer dan struktur yang lebih permanen lainnya.

Arab Saudi adalah sekutu AS selama puluhan tahun, hubungan yang awalnya dibangun di atas ketergantungan Washington pada minyak Timur Tengah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: