Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertambah Lagi, Komandan AS Terima Armada Jet Tempur hingga Rudal Pertahanan di Saudi

Bertambah Lagi, Komandan AS Terima Armada Jet Tempur hingga Rudal Pertahanan di Saudi Marine Gen. Frank McKenzie, the top U.S. commander for the Middle East, meets with troops at Prince Sultan Air Base in Saudi Arabia, Wednesday, Jan. 29, 2019, where America has recently deployed fighter jets, Patriot missile batteries, troops and other systems. | Kredit Foto: AP Photo/Lolita Baldor

AS tidak memiliki sistem pertahanan rudal Patriot di pangkalan-pangkalan itu karena menilai lokasi lain, di Arab Saudi dan di tempat lain di Teluk, lebih mungkin menjadi sasaran Iran.

Pejabat AS itu berpendapat bahwa kedua pihak tidak mencari perang dan ekalasi telah berubah meningkat, tetapi ancaman dari milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah masih menimbulkan ancaman yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Rencana Perdamaian Timur Tengah yang Diinisiasi AS Hanya Mimpi Buruk bagi Dunia

Kunjungan McKenzie di Pangkalan Udara Prince Sultan adalah yang kedua kalinya dalam seminggu. Wartawan untuk pertama kalinya menemani McKenzie ke situs itu dengan syarat mereka tidak mengungkapkan lokasinya karena alasan keamanan.

"Setiap kemungkinan konflik di masa depan dengan Iran, tidak akan menjadi perang manuver darat, itu akan menjadi perang api, itu akan menjadi perang rudal balistik, perang sistem udara tak berawak dan rudal jelajah. Jadi kemampuan negara-negara di kawasan untuk menyediakan pertahanan udara mereka akan menjadi penting," ujarnya, seperti dikutip Stars and Stripes, Kamis (30/1/2020).

Itu sedikit lebih dari setahun yang lalu ketika Menteri Pertahanan saat itu Jim Mattis mengeluarkan empat baterai sistem Patriot dari Yordania, Bahrain dan Kuwait.

Itu semua adalah bagian dari strategi pertahanan nasional baru Pentagon yang menunjuk China dan Rusia sebagai musuh utama dan prioritas utama untuk masa depan.

Tetapi ancaman yang meningkat dengan cepat dari Iran —yang mencakup serangan terhadap kapal tanker minyak dan kapal komersial lainnya di kawasan Teluk serta serangan terhadap fasilitas Saudi dan pasukan AS telah memaksa AS untuk membalikkan gerakan itu dan mengirim lebih banyak lagi teknologi tinggi sistem pertahanan ke wilayah tersebut.

Selain Patriot, AS juga telah mengirim sistem pertahanan rudal anti-balistik THAAD, yang melengkapi Patriot dengan memberikan pertahanan terhadap rudal balistik yang bepergian di luar atmosfer Bumi.

Menurut Letnan Kolonel Angkatan Darat, Tom Noble, ada empat baterai Patriot di Arab Saudi, termasuk dua di Pangkalan Udara Prince Sultan. Noble, komandan Batalyon Artileri Pertahanan Udara, mengatakan setiap baterai memiliki enam hingga sembilan peluncur rudal berbasis truk yang secara rutin menjelajahi udara untuk mencari ancaman.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: