Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Senjata Biologi China, Serangan Baru Paman Sam Menangkan Perang Dagang?

Corona Senjata Biologi China, Serangan Baru Paman Sam Menangkan Perang Dagang? Kredit Foto: Redaksi 1

Gejala orang yang terkena Virus Corona, antara lain demam, sulit bernapas, dan batuk kering. Tak ayal, Virus Corona telah menjadi sosok yang mengerikan. Tudingan bahwa Coronavirus adalah senjata biologi China diungkapkan oleh mantan perwira intelijen militer Israel Dany Shoham.

Ia mengaitkan laboratorium penelitian virus paling maju di China atau Wuhan National Biosafety Laboratory, dengan riset Angkatan Bersenjata China yang bersifat sangat rahasia dan tertutup. Artinya, Shoham mengatakan penelitian pada senjata biologis merupakan bagian dari penelitian sipil-militer.

 

Tak hanya itu. Shoham juga menghembuskan kecurigaan terhadap laboratorium ini karena lokasinya yang terletak 32 kilometer dari Pasar Seafood Huanan, tempat asal virus ini menjangkiti manusia.

"Meski dirancang dengan standard biosafety level 4, tidak menutup kemungkinan jika ada virus yang lolos dari laboratorium itu," klaim dia.

Sementara itu, banyak warga China yang berpendapat bahwa Virus Corona justru senjata biologi milik AS untuk melumpuhkan China, setelah Paman Sam kalah perang dagang selama dua tahun. Perang ini meletus setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor pada 2018.

Ini merupakan sanksi atas China, yang dituding telah melakukan praktik dagang yang tidak adil dan merugikan ekonomi AS. Selama dua tahun, kedua negara saling serang menerapkan tarif hingga nilainya mencapai ratusan miliar dolar AS.

Meski pada awal Januari 2020, AS dan China telah menandatangani kesepakatan dagang Fase I yang diharapkan bisa menjadi solusi perdagangan. Namun, sepertinya AS tidak terima dengan kekalahan ini.

Daftar Hitam

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: