Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Inggris: Brexit adalah Awal

PM Inggris: Brexit adalah Awal Boris Johnson, reacts as he delivers a speech in London, Britain June 30, 2016. | Kredit Foto: Reuters/Toby Melville
Warta Ekonomi, London -

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan menyambut "fajar era baru" ketika negara itu bersiap untuk meninggalkan Uni Eropa (UE) atau Brexit setelah 47 tahun.

Dalam pidato satu jam jelang meninggalkan UE, Johnson mengatakan Brexit bukanlah akhir tetapi awal. Ia menggambarkan putusnya hubungan dengan 27 negara UE lainnya sebagai momen pembaruan dan perubahan nasional yang nyata.

"Pekerjaan kita sebagai pemerintah - tugasku - adalah menyatukan negara ini dan membawa kita maju," katanya.

Baca Juga: RUU Kesepakatan Brexit Diloloskan Parlemen Inggris

"Ini adalah momen pembaruan dan perubahan nasional yang nyata," imbuhnya.

"Ini adalah awal era baru di mana kami tidak lagi menerima bahwa peluang hidup Anda - peluang hidup keluarga Anda - harus bergantung pada bagian negara tempat Anda tumbuh," ujarnya seperti dikutip dari Evening Standard, Jumat (31/1/2020).

Akan ada sedikit perubahan saat Brexit sebagai hasil dari kesepakatan yang disetujui oleh Johnson dengan Brussels dan 27 negara anggota yang tersisa.

Sebelumnya, Parlemen Eropa menyetujui perjanjian keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit pada Rabu (29/1/2020). Setelah melewati debat emosional, anggota parlemen Uni Eropa memberikan suara 621 melawan 49 untuk menyegel perjanjian Brexit antara Inggris dan 27 negara anggota lainnya yang disepakati pada Oktober lalu.

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa setelah 47 tahun menjadi anggota. Inggris adalah negara pertama yang meninggalkan Uni Eropa dan akan meninggalkan blok itu pada Jumat pukul 11 malam waktu setempat.

Meskipun kesepakatan mengenai persyaratan keluarnya Inggris telah selesai, masih ada ketidakpastian terkait hubungan di masa depan. Setelah resmi keluar dari UE, periode transisi akan dimulai di mana Inggris akan tetap berada dalam pengaturan ekonomi Uni Eropa sampai akhir tahun meskipun tidak akan memiliki suara dalam kebijakan karena sudah tidak menjadi anggota lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: