Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uni Eropa Hadirkan Doktrin Keamanan Ekonomi Demi Hindari Ketergantungan Terhadap China

Uni Eropa Hadirkan Doktrin Keamanan Ekonomi Demi Hindari Ketergantungan Terhadap China Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Eropa memaparkan rencana untuk meningkatkan ketahanan wilayahnya terhadap ancaman seperti gangguan pasokan rare earth dengan memperbaiki instrumen perdagangan yang ada demi menghindari ketergantungan terhadap China.

Komisaris Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic merilis doktrin keamanan ekonomi menyusul ancaman perdagangan yang semakin nyata, seperti perang tarif hingga kontrol ekspor dari China.

Baca Juga: Lawan China, Amazon Turunkan Biaya Seller Besar-Besaran di Eropa

Pihaknya ingin memperkuat koordinasi dengan negara anggota dan sektor bisnis dalam meninjau rantai pasok, aturan investasi masuk, sektor pertahanan dan ruang angkasa serta kemampuan teknologi dan infrastruktur kritis.

“Kami ingin beralih dari reaktif menjadi membentuk kebijakan kami. Kami memulai proses ini karena tahun ini kami telah mengalami banyak tekanan, dan saya pikir itu tidak akan berhenti pada 1 Januari," kata Sefcovic, dilansir Kamis (4/12).

Sefcovic mengatakan pihaknya akan meninjau cara mempercepat penerapan instrumen perdagangan yang ada, seperti bea anti-dumping dan anti-subsidi yang saat ini hanya dapat diterapkan setelah investigasi sepanjang satu tahun.

Langkah baru juga dapat dirancang untuk menangkal praktik perdagangan tidak adil dan distorsi pasar, termasuk kapasitas berlebih, mendorong perusahaan dalam sektor berisiko tinggi memiliki lebih dari satu pemasok serta menetapkan preferensi penggunaan perusahaan lokal dalam tender sektor strategis.

Baca Juga: Bos Stellantis Dukung Jerman Soal Pelonggaran Aturan Emisi Mobil Uni Eropa

Uni Eropa juga akan memprioritaskan dukungan bagi perusahaan yang mengurangi ketergantungan luar negeri pada sektor atau teknologi kritis, mencegah entitas berisiko tinggi menerima pendanaan lokal, dan memperkuat pemeriksaan investasi masuk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: