Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Didoakan Mahfud MD Jadi Presiden, Tito: Beliau Suka Guyon

Didoakan Mahfud MD Jadi Presiden, Tito: Beliau Suka Guyon Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud MD melontarkan pernyatakan yang mengejutkan saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Pemprov Jawa Timur yang antara lain diisi dengan acara peluncuran anjungan dukcapil mandiri (ADM) oleh Kemendagri di Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud mendoakan Tito Karnavian bisa jadi presiden 2024 dengan Khofifah Indar Parawansa sebagai Wakil presidennya.

Acara tersebut diikuti oleh seluruh bupati dan wali kota serta komponen Forkopimda Provinsi Jawa Timur di Grandcity Ballroom, Surabaya, siang tadi. Dalam acara yang dihadiri 1.500 peserta tersebut, di samping Mendagri Tito, juga hadir sebagai pembicara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Merespons pernyataan Mahfud, Mendagri Tito Karnavian menyatakan belum berpikir untuk pencapresan pada 2024. Dia mengaku saat ini hanya ingin fokus bekerja seoptimal mungkin untuk mewujudkan visi misi presiden yang diamanatkan ke Kemendagri.

“Pak Mahfud itu senior yang saya hormati. Beliau itu orangnya suka guyon. Dan saya lihat memang beliau hanya sebatas bercandalah,” ungkap Tito seperti dilansir dari iNews.id, Jumat 31 Januari 2020.

“Gubernur Khofifah selaku kepala daerah, dan saya selaku Mendagri, saat ini hanya bekerja keras sesuai amanah dari Allah SWT dan juga untuk kepentingan rakyat Indonesia,” imbuh Tito.

Tito mengatakan, contoh terobosan Kemendagri saat ini adalah program ADM. Program itu digulirkan Kemendagri untuk melayani masyarakat di dalam penerbitan e-KTP, akta kelahiran, kartu keluarga, dan dokumen catatan sipil lainnya secara cepat, mudah dan tidak berbelit-belit.

“Agar masyarakat terlayani dengan baik karena dokumen tersebut sangat dibutuhkan masyarakat luas untuk berbagai keperluan,” ucap Tito.

Jawa Timur, kata Tito, adalah provinsi pertama di Indonesia yang menggunakan perangkat tersebut. Sudah ada beberapa kabupaten di Jawa Timur yang menyediakan perangkat itu untuk melayani masyarakat, seperti Kabupaten Magetan.

“Kami harapkan provinsi lain menyusul Jawa Timur menerapkannya. Kami akan memfasilitas dan membantu. Dengan demikian aksi nyata pelayanan publik yang mudah, cepat dan bebas hambatan birokratis dapat semakin terwujud dan dirasakan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Tito.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: