Dunia dibuat panik oleh wabah virus corona di Wuhan, China, yang sudah tersebar. Setidaknya, hingga saat ini sudah menjangkit 18 negara. Wabah baru ini umumnya dipandang sebagai peristiwa yang terjadi "sekali" saja.
Namun, virus yang diduga kuat berasal dari hewan liar ini memperlihatkan tingginya risiko penyakit yang muncul dari hewan (animal-borne disease).
Baca Juga: Corona Kian Ganas, Eh HNW Singgung Pekerja China, Demokrat Teriak: Astagaaaaa!
Seperti diberitakan BBC, peristiwa ini mungkin akan menjadi masalah lebih besar di masa depan seiring krisis iklim dan globalisasi yang mengubah pola interaksi manusia dengan hewan.
Bagaimana hewan bisa membuat sakit manusia?
Selama 50 tahun terakhir, inang bagi penyakit menular telah berkembang cepat membuat lompatan evolusioner dari hewan ke manusia.
Krisis HIV/Aids pada dekade 1980-an berasal dari kera besar, kemudian pada tahun 2004-2007 terjadi avian flu yang berasal dari unggas, sedangkan babi menghasilkan pandemi flu babi tahun 2009.
Belakangan, kita temukan penyakit severe acute respiratory syndrome atau SARS berasal dari kelelawar, melalui musang, sementara kelelawar juga memberi kita Ebola.
Manusia kerap mendapat penyakit dari hewan dan kebanyakan penyakit baru asalnya dari hewan liar. Namun, perubahan iklim mempercepat proses ini. Meningkatnya urbanisasi dan mobilitas manusia membuat penyakit-penyakit ini menyebar dengan lebih cepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: