Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2020, BTN Pasang Target Konservatif

2020, BTN Pasang Target Konservatif Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Menilik pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, Pahala memilih opsi konservatif. Kendati mematok target konservatif, Pahala menuturkan pihaknya tetap berfokus pada bisnis utama, yakni perumahan.

"Kami akan memaksimalkan penggarapan sektor perumahan di berbagai sentra ekonomi daerah di Tanah Air. Namun, tetap memerhatikan perkembangan di daerah itu, terutama yang terdampak penurunan harga komoditas," paparnya.

Fokus perseroan pada sektor perumahan juga dinilai Pahala sejalan dengan masifnya pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara. Langkah perseroan mempertahankan fokus ke perumahan juga digelar mengingat sektor ini memiliki multiplier effect bagi 170 industri terkait lainnya.

Sektor perumahan pun dipandang masih memiliki ruang gerak yang cukup luas di Indonesia. Sebab, gap antara kebutuhan rumah baru dengan kapasitas bangun para pengembang masih tinggi. Belum lagi, masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan di bawah MBR yang unbankable.

Baca Juga: Pejabatnya Diduga Korupsi Rp50 Miliar, BTN: Kami Hormati Proses Hukum

"Kontribusi sektor perumahan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia baru mencapai 3%, artinya masih besar peluang untuk mengakselerasi industri ini. Apalagi sektor ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang," tutur Pahala.

Dukungan pemerintah di sektor perumahan subsidi pun dinilai masih akan menjadi angin segar bagi industri ini. Pemerintah sejak 2015 mendukung sektor perumahan melalui Program 1 Juta Rumah. Apalagi, rencana pengalihan subsidi energi ke perumahan subsidi dinilai akan menaikkan jumlah unit terbangun.

Skenarionya, sebut Pahala, jika dana tambahan yang dikucurkan berkisar Rp1 triliun-Rp25 triliun, maka unit terbangun bisa mencapai 8.000-200 ribu unit untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kemudian, untuk program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT) dapat menambah 20 ribu-260 ribu unit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: