Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan negaranya sedang mempelajari kemungkinan membuka duta besar di Yerusalem. Hal ini ia katakan saat dikunjungi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Jika teman mengatakan saya ingin kedutaan Anda ada di sini dibandingkan di sana saya tidak melihat mengapa ada..," kata Mouseveni. Ia lalu melanjutkan "kami benar-benar bekerja, kami mempelajarinya."
Baca Juga: Tak Mau Terlibat 'Permainan Kotor', Netanyahu Tarik Permintaan Kekebalan Hukum
Pernyataan Museveni juga berpotensi menjadi kemenangan politik bagi Netanyahu satu bulan sebelum pemilihan umum 2 Maret mendatang. Jika benar, sikap Uganda tentu akan mendapat banyak respons negatif dari dunia internasional.
"Anda membuka kedutaan di Yerusalem dan saya akan buka kedutaan di Kampala, kami berharap melakukan itu di segera," kata Netanyahu.
Selama ini Palestina mengakui Yerusalem Timur yang dijajah Palestina dalam perang Timur Tengah 1967 sebagai ibu kota mereka. Tapi kesepakatan damai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghilangkan harapan itu dan menempatkan ibu kota Palestina di luar batas Yerusalem.
Pemimpin-pemimpin Palestina menolak rencana Trump. Mereka memotong semua hubungan dengan AS dan Israel termasuk yang berkaitan dengan keamanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: